Cara
Menyusun Rencana Bisnis Menggunakan Business Model Canvas
Menciptakan sebuah bisnis tentunya tidak semudah
yang kita bayangkan. Aka tetapi, banyak sekali proses yang harus kita lakukan.
Salah satunya dengan perencanaan bisnis. Perlu kita ketahui, semakin panjang
dan detil rencana bisnis justru dapat meningkatkan peluang gagal. Terkadang
pengusaha pemula yang punya business plan detil. Tapi, mereka justru tidak
fleksibel pada perubahan yang ada. Sehingga, saat ada perubahan yang cepat
mereka tetap memperjuangkan business plan mereka, padahal itu sudah tidak
relevan.
Untuk mengatasi masalah dalam menjalanka bisnis
seperti risiko kegagalan, maka diperlukan cara pandang baru untuk pengusaha
pemula supaya bisa terus membangun bisnis mereka. Nah, untuk Business Model
Canvas ini merupakan sebuah tools yang efektif
dan bisa anda gunakan untuk membuat perencanaan bisnis.
Panduan
Rencana Bisnis Dengan Business Model Canvas
Business Model Canvas atau BMC ini merupakan sebuah
tools yang dikembangkan guna membantu organisasi bisnis serta pengusaha pemula
dalam melakukan analisa untuk model bisnis yang akan mereka jalankan. Berikut
ini adalah panduan Business Model Canvas yang perlu anda ketahui.
1.
Customer Segments
Customer segments atau segmen konsumen ini penting
sekali dalam hal Business Model Canvas. Sebagian besar model bisnis tidak
memberikan hasil maksimal sebab customer segment tidak bisa didefinisikan
dengan jelas.
2.
Value Propositions
Saat customer segment sudah jelas, maka pilihlah
masalah atau kebutuhan dari pelanggan yang akan dipenuhi. Pertimbangkan juga
keunikan / keunggulan solusi jika dibandingkan dengan solusi yang lainnya.
3.
Channels
Channels dalam BMC ini akan dipakai oleh organisasi
bisnis di dalam membuat value
proposition yang telah dibuat hingga
sampai pada konsumen. Daftar dari channel yang penting guna mendistribusikan
informasi dan value untuk konsumen.
4.
Customer Relationship
Bagian customer relationship isilah dengan bagaimana
berinteraksi kepada konsumen sesudah terjadi transaksi. Tujuanya untuk
memastikan apakan konsumen puas dengan value yang kita tawarkan.
5.
Revenue Stream
Revenue streams ini merupakan pendapatan yang
diterima oleh perusahaan dari value proposition yang ditawarkan. Jadi, harus
ada koneksi antara revenue stream yang dihasilkan dari value proposition,
sertta customer segment mana yang membayar dalam hal itu.
6.
Activities
Guna menciptakan value proposition yang lebih baik,
terdapat bermacam aktivitas kunci untuk bisa menghasilkan value proposition
yang sesuai. Aktivitas ini merupakan aktivitas pokok yang jika hilang atau
tidak ada, maka value proposition yang kompetitif tidak bisa direalisasikan.
7.
Key Resources
Key resources merupakan sumber daya strategis dalam menunjang
key activities agar value proposition bisa sesuai. Jika key resource terpetakan,
bisnis bisa lebih kompetitif.
8.
Key Partnership
Dalam bisnis sebaiknya anda bekerja sama dengan
mereka yang sudah expert pada bidangnya masing – masing.
9.
Cost Structure
Cost structure merupaka daftar biaya dari organisasi
bisnis dalam rangka menciptakan value proposition untuk konsumen. Cost
structure ini biasanya ditarik dari key activities.
10.
Analisis dan Validasi Model Bisnis
Anda juga harus langsung bertanya ke konsumen,
berinteraksi langsung, sehingga tau apa yang dirasakan konsumen.